Jumat, 12 November 2010

SAYAP-SAYAP MERAH PUTIH

Kereta jurusan Jakarta-Semarang itu melaju cepat. Berkali-kali aku tersentak dari tempatku berdiri. Kereta ekonomi, begitu mereka menyebutnya. Perbedaan biaya dan kenyamananlah yang lagi-lagi jadi dasar perbedaan. Memang, soal harga lumayan berbeda juga. Bagi orang ningrat seperti Arman, apalah arti sebuah harga. namun bagi orang lapisan bawah sepertiku harga sangat berarti, setidaknya lebih daripada soal kenyamanan. Namun kadangkala bagiku, keduanya tidak jauh beda. Sama saja. Toh keduanya sama-sama ke Semarang. Sama-sama ribut. Tapi pikiran sebijak itu sengaja kubuang jauh-jauh saat ini. Berdiri dari Jakarta ke Semarang sama sekali bukan hal mudah.

Kakiku pegal. Jalanan sekitar SDN 07 Semarang kulewati dengan langkah sedikit terseret. Aku berhenti sejenak. Menatap bangunan megah itu yang tak banyak berubah, masih banyak yang tidak, atau mungkin sengaja dibiarkan. Teringat saat aku berusaha kabur dari hukuman kampus. Aku, Mandala, Arman, dan Lipat berlari menyusuri jalan menuju pintu gerbang. Naas, kami tertangkap oleh Bapak Sitahuang, dan itu mengharuskan kami untuk puasa makan malam selama seminggu. Aku meneruskan langkahku. Sayangnya tujuan utamaku kesini bukan untuk sekolah dasar nostalgiaku itu.
"Hei, Habibie!!"
Panggilan seseorang memaksa langkahku untuk berhenti. Bukan karena dipanggil, namun lebih karena nama panggilan yang familiar buatku membuatku menoleh.
Seorang lelaki paruh baya terpaku menatapku. Jaraknya ada sekitar lima meter dari hadapanku. Tubuhnya kecil pendek dengan kemeja biru dan dasi putih bertengger di lehernya. Di tangannya terselip laptop berukuran kecil. Nampaknya ia baru saja keluar dari SD. Ia menatapku tajam.
"Anak muda!! Sudah jadi penerus Habibie kau sekarang?"
Aku lantas tertawa. Sungguh sapaan yang memaksaku untuk menghampiri dan bersalaman dengannya.

"Pensil?"
Aku menatapnya heran. Anak itu bergetar, ia berusaha tersenyum. Membiarkan gigi yang busuk dilihat orang lain itu tindakan yang amat bodoh bagiku, namun tidak baginya.*SS*